Aang Sunu

  • April 2014
    M T W T F S S
     123456
    78910111213
    14151617181920
    21222324252627
    282930  

Capucino di Jakarta Lebih Mahal Dibading di Hongkong

Posted by aangsunu on 23 April 2014

Satu cangkir hot cappucino Grande Starbucks di Jakarta dijual dengan harga Rp 34.000 atau 2,88 dolar AS. Harga cappucino itu lebih murah dibandingkan di Hongkong yang dibandrol Rp 51.700 atau 4,38 dolar AS.
Akan tetapi, harga satu cangkir capucino di Jakarta itu menghabiskan 1,12 persen gaji rata-rata penduduk Indonesia. Gaji rata-rata di Indonesia adalah Rp 3,4 jutaan per bulan. Sedangkan di Hongkong hanya menghabiskan 0,28 persen dari gaji rata-rata mereka yang mencapai Rp 18,2 jutaan per bulan.
Setelah memperhitungkan faktor gaji, harga secangkir kopi di Jakarta relatif lebih mahal 75 persen dari pada harga secangkir kopi di Hongkong. Dengan pendekatan yang sama, ketika dibandingkan dengan Bangkok, harga kopi di Jakarta lebih mahal 35 persen. Gaji rata-rata masyarakat Thailand Rp 5,7 jutaan.
Pembanding itu merupakan hasil survei dari Ipsos Business Consulting pada 21 Februari 2014. Tujuan survei itu untuk melihat standar hidup masyarakat Jakarta dibandingkan dengan kota-kota besar lain dari beragam benua seperti kota Hongkong dan Bangkok, serta beberapa negera lainnya.
“Survei yang diadakan Ipsos Business Consulting di minggu terakhir bulan Februari 2014 menyimpulkan secara umum Jakarta tergolong kota dengan standar hidup yang mahal. Bahkan cenderung lebih mahal dari Bangkok dan Hongkong yang berbanding relatif dengan gaji rata-rata masyarakat Indonesia,” kata Domy Halim, Country Manager Ipsos Business Consulting Indonesia, Rabu (16/4).
Domy mengatakan, lain halnya dengan fasilitas internet broadband. Harga fasilitas ini di Jakarta lebih mahal dibandingkan dengan harga di kota-kota lain. Paket internet broadband terbaik di Jakarta memiliki kapasitas kecepatan download 100 Mbps dengan harga Rp 2,979 juta atau setara 252,46 dolar AS. Sedangkan di Hongkong dengan kemampuan 10 kali lipat lebih cepat, 1.000 Mbps, harganya tiga kali lipat lebih murah 77,06 dolar AS atau setara Rp 909.300.
Menurut Domy, metode survei dengan membandingkan harga dari produk-produk konsumtif yang cenderung menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakat masa kini. Produk-produk tersebut mulai dari harga secangkir kopi, tiket bioskop, telepon seluler, restoran cepat saji, hingga harga berlangganan internet.

Leave a comment